Mengutip bacaan dari sebuah majalah yang berjudul
“ Masalah pasti ADA, Tapi apa yng sudah Kita BERIKAN”
Masalah
pasti selalu ada. Ini tentu sudah menjadi keyakinan kita, karena memang
kita melihat dan merasakan bahwa ada banyak hal yang terkadang
mengganggu kenyamanan hidup kita, menyentak hati nurani, mengaduk-adukan
perasaan bahkan menahan laju langkah. Tidak perlu ada pertanyaan “Apa
saja masalahnya”, karena untuk mengurai satu persatu masalah yang ada,
tentu akan sangat melelahkan dan tidak memberi manfaat.
Pertanyaan
yang perlu diajukan adalah dimana kita dan apa yang sudah kita berikan
untuk masalah-masalah yang ada. Adakah kita punya kontribusi? Adakah
kita mengambil peran? Ini sangat penting dijawab bahkan menjadi sindiran
untuk pribadi. Sebab kehadiran kita sebagai bagian dari manusia yang
banyak ini, tentu tidak boleh hanya membesarkan masalah tanpa memberikan
apa-apa, karena hidup harus punya manfaat.”
Hiduplah
untuk bisa dan mampu memberi sebanyak-banyaknya. Masalah datang silih
berganti, atau malah muncul masalah yang baru. Sekedar memuhasabah diri
bahwa mungkin saat kita diberi masalah yang SAMA, itu berarti memang
sebelumnya kita belum lulus dari masalah itu, So itu lah tinjauan
positif kenapa masalah yang SAMA muncul kembali.
Usut punya usut,
ada sebuh cerita, saat anak ingin merubah dunia namun tak bisa, lalu ia
alihkan untuk merubah negaranya, ternyata gagal juga. Pemuda itupun
menurunkan keinginannya untuk merubah keluarganya, tetap saja tidak
bisa,. Karena ia lupa satu hal belum merubah pribadinya (HATI). Yah
salah satu obat penawar hati adalah banyak berdzikir. Semua ternyata
berawal dari kedewasaan hati dan kedekatan hati pada Sang Pemilik Hati.
Slwt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar